Kamis, Februari 05, 2015

Rindu dan Perindu

"Karena merindukan orang yang sebenarnya sudah tak disamping kita, itu lebih menyakitkan"



c0nsumed.tumblr.com

Lalu kenapa setelah melepaskannya pergi, justru rindu itu selalu datang dan bertambah selalu bertambah dan membuat hati percaya semua kan baik-baik saja antara kita berdua. 
Rindu yang tak terekspresikan justru menyimpan banyak hal yang orang lain tak rasakan. Kekuatan magis entah apa mendorong seorang perindu untuk bertahan dalam rasa sakit itu. Semuanya terlihat baik-baik saja, dan yakin akan ada suatu masa dimana rindu itu bertemu akan menjadi sangat indah, seperti debu-debu dalam tabung kembang api yang terbakar kemudian memuncrat ke udara menjadi guratan yang luar biasa indah dan membahagiakan setiap orang jika dilihatnya pada malam hari.

Mendengarkan lagu romantis, menonton film romantis, membaca buku tentang cinta sejati, melihat video clip lagu, melihat orang lain yang saling merindukan dalam kenyataan pada dunia nyata sering membuat perindu ini terdiam sejenak kemudian memperhatikan peristiwa itu. Lalu apa yang dilakukan sang perindu? Ya, dia hanya diam dan meyakinkan dirinya bahwa suatu saat akan terjadi pertemuan dua orang manusia itu. Meski yang datang bukan sosok yang selama ini ada dalam benaknya.


“Rindu menciptakan suatu kekuatan seperti kembang api, yang nantinya akan menjadi sangat indah saat terbakar di malam hari”

Lalu kapan si perindu ini akan menuntaskan kerinduannya dan menjadikannya percikan kembang api yang indah? Suatu saat, ketika masih ada kesempatan hidup baginya untuk bertemu siapa yang dia rindukan selama ini.


Jenis cinta seperti apa ini? Yang mampu bertahan dalam rasa sakit yang dalam dan kemudian membatu seperti karang, inikah jawaban bahwa dalam rasa luka yang mendalam justru kita akan menemukan siapa sesungguhnya diri kita, dan sekuat apa sesungguhnya hati ini menerima tekanan? Kapan akan berakhir? Hanya jika hati ini tak dapat lagi berfungsi untuk merindu lagi.

Rabu, 5 Februari 2015 pukul 09.12 WIB