Jumat, Oktober 02, 2015

Sapaan Lama

06.44
Hai, ini saya. Ini catatan harian saya, tempat saya berekspresi setelah sekian lama menghilang dari dunia blogger. *paling ya ini cuma bertahan berapa bulan aja kalo lagi sadar buat nulis*

Pertanyaanya, selama ini kemana aja?
Sibuk cari wangsit. Cari wangsit menenangkan diri, mendewasakan pikiran, mungkin semedi untuk menemukan gaya bercerita apa yang pas dibawa ke catatan harian saya, THE DIARY ini.

Apa aja yang di dapet dari menghilang?
So many experiences, so many story, so many people, so many fact, so many different decision  (yang terpaksa saya ambil dengan berbagai macam pertimbangan)

Semakin kemari, semakin menyadari akan makna hidup yang engga sebentar. Sebentar lagi bisa aja kita mati tanpa pernah kita tahu kapan dan dimana dan gimana caranya.
Kehidupan kampus semakin menyadarkan bahwa saya sekarang engga sedang hidup di dunia dongeng hasil doktrin kehidupan sang barbie *tontonan masa kecil*. Sekarang, ada dititik ini buat saya makin syukur sama Sang Penulis nasib, bahwa setiap keputusan yang kita ambil di masa lampau setiap pilihan, yang kita pilih menjadi garis hidup engga selamanya berujung buruk. Meski kadang kita merasa terjebak dalam pilihan yang kita ambil di masa lampau.

Ketika kita mensyukuri yang Tuhan kasih, ketika kita berdamai dengan diri sendiri tanpa menyesali keputusan yang pernah kita ambil, ada sedikit rasa manis dari untaian kata syukur yang terucap. Seolah dipermudah dalam menatap masa depan yang awalnya saya ragukan ketika berada di titik ini, garis-garis yang tadnya kabur menjadi semakin jelas seiring terhilangnya fatamorgana yang kita lihat selama berjalan. Mata yang sebelumnya tertutup kabut tebal dampak dari sendu air mata karena menyesali sebuah pilihan mulai pudar. Mimpi-mimpi yang pernah saya bangun perlahan menjadi nyata dan terlampaui satu per satu. *ini kenapa jadi super drama kalimatnya*

Bertemu dengan orang-orang baru, berbagai latar belakang, ideologi dan kepentingan tertentu yang sama sekali engga pernah saya bayangkan sebelumnya. Ada banyak benefit dan pelajaran pula yang saya dapat. 
Semakin banyak mendapatkan informasi yang mendekatkan saya dengan cita-cita, semakin menambah jaringan, semakin menambah sahabat (sebagian), semakin menambah musuh mungkin, semakin bisa kenal kemampuan adaptasi saya mengenal karakter baru. 

Banyak pelajaran yang banyak banget saya dapatkan dari orang-orang itu. Saya jadi tahu, saya berada di this track harus berpihak kemana. Dulu sering bingung buat ngambil keputusan ketika bingung, kalau sekarang saat bingung balik lagi ke tujuan kita apa berdiri disini, tanya lagi kamu berjuang sampai sejauh ini siapa yang kamu perjuangin. Bahwa memberi kepercayaan secara utuh kepada seseorang tidak lebih dari membunuh dan membiarkan kita terjebak dalam permainan yang mungkin sedang mereka/dia lakukan.

Kehidupan disini tidak seindah yang ada di layar kaca. *ngga seindah di FTV katanya*
Kalau kalian menyelam di suatu kedalaman butuh usaha yang berat, mengorbankan pikiran, uang, tenaga, perasaan tentunya. Semakin yakin dengan langkah, semakin dekat dengan impian, semakin banyak pula godaan, orang-orang baru yang berpengaruh dengan langkah kita, semakin berat pula keharusan FOKUS mencapai tujuan.


Semoga Tuhan selalu melindungi ibu bapak dan adik-adik saya. Semoga setiap laku yang saya gerakkan selalu ada di bawah ridho mereka. *sepagi ini membuka dengan curhatan, hmmm maklum jomblo karatan*
Setidaknya dari hari ini, setelah momentum 30 September yang sensitif dibicarakan ini, saya jadi paham bahwa saya belum ada apa-apanya, saya masih debu yang masih harus belajar banyak.

Aamiin.

Salam,


ashamuba