Rabu, April 23, 2014

Donat Waktu, Tabel Waktu, dan Piramida Pengorbanan

20.18


Di era sekarang, tuntutan profesionalitas kerja diuji dengan kecerdasan sumber daya manusia untuk melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu. Dimana waktu seakan menjadi sangat berharga. Satu menit saja keterlambatan bisa berujung fatal untuk kelangsungan hidupnya bahkan kelangsungan hidup orang banyak. Pengambilan keputusan juga dituntut cepat, tentunya tetap dengan analisis yang cerdas dan cadas dalam membaca peluang di masa yang akan datang. Kesalahan dalam menentukan pilihan bisa menimbulkan penyesalan yang luar biasa ketika sadar akan keputusan yang salah.
Hal ini sering menjadi pemicu stress bagi usia-usia produktif yang sedang on fire dalam melahirkan karya yang prestatif dan gemilang. Tidak jarang di ujung karier yang gemilang bisa terjadi kemerosotan karier dan berbalik 180 derajat karena ada kesalahan dalam menentukan prioritas pilihan. Pressure dan tekanan yang tinggi dapat menimbulkan stress sampai depresi karena manajemen streess yang kurang baik.
Mahasiswa yang bisa dibilang sebagai kaum akademsi yang terkadang lebih mengedepankan sisi idealis mereka, tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam manajemen stress. Biasanya dikarenakan atmosfer lingkungan yang berbeda dengan ketika duduk di bangku sekolah, orang-orang yang berbeda, dan tekanan yang semakin tinggi. Bagaimana menyikapi hal ini?
Dalam menempuh masa-masa masa ini ketrampilan mengatur diri sedang di uji. Kehidupan mahasiswa adalah kehidupan semi atmosfer kerja nantinya setelah lulus. Beberapa tips mugkin bisa diaplikasikan untuk mengatur jadwal dan membagi kegiatan-kegiatan seperti kuliah, organisasi, hobby, membaca, bahkan blogging sekalipun menempatkannya pada waktu-waktu yang tepat. Ada dua cara yaitu donat waktu dan tabel prioitas disini. Tabel prioritas adalah tabel-tabel yang berisi tentang target-target atau capaian yang hendak dilampaui dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Sedangkan donat waktu adalah donat yang terdapat waktu dalam sehari yaitu 24 jam, dan kita tinggal membagi-bagi donat itu menjadi beberapa potong, dan setiap potong menjadi kegiatan-kegiatan yang akan kita capai hari itu. Dapat pula menggunakan Piramida Pengorbanan, yaitu sebuah piramida yang di dalamnya ada target jangka panjang yang akan dicapai, disertai hal-hal yang harus dilakukan (usaha-usaha) dan apa yang tidak harus dikerjakan (hal yang harus ditinggalkan/dihindari).
Ketiga jalan itu tabel target, donat waktu, dan piramida pengorbanan jika dikombinasikan satu sama lain akan saling melengkapi dalam mencapai target yang sudah direncanakan.
Buatlah list target yang akan dicapai dalam satu tahun. Tentukan target berdasarkan prioritas target-terget tersebut. Klasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, contohnya sangat penting, kurang penting, mendesak, dan kurang mendesak.
Dalam mengejar target-target itu, bisa menggunakan piramida pengorbanan. Dengan cara buatlah satu piramida untuk satu target yang akan dicapai. Bagi piramida menjadi empat bagian dengan garis horizontal. Letakkan target pada kolom piramida yg paling atas. Sementara kolom-kolom di bawahnya digunakan untuk menuliskan hal-hal yg harus dilakukan untuk mengejar target tersebut, apa yang harus dikorbankan (target harian) dan hukuman untuk diri sendiri apabila target-target harian atau mingguan tidak dapat terlaksana.
Selanjutnya, agar lebih terarah letakkan waktu-waktu sepanjang hari ke dalam donat waktu. Tentunya tidak melupakan target-target harian yang harus diletakkan pada setiap donat waktu.
Manajemen waktu yang baik, akan mengurangi tingkat stress karena deadline yang menumpuk-numpuk apabila sering ngabaikan waktu dan terlalu mentolerir diri sendiri untuk menunda sesuatu hal. Membiasakan disiplin pada diri sendiri memang sulit karena musuh terbesar dalam hidup ini adalah melawwan diri sendiri untuk menuruti hawa nafsu. Semoga bermanfaat! :)

“Setiap detik yang kita lewati tidak dapat kita putar kembali. Setiap keputusan yang kita ambil dalam memanfaatkan waktu yang kita miliki mengantarkan kita pada tujuan yang telah kita canangkan. Itulah modal dasar dalam menggapai kesuksesan kita.”

“Orang-orang yang pandai [alkays] adalah yang menghisab [mengevaluasi] dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan, orang yang bodoh adalah yang sering mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.”