Sabtu, November 07, 2015

Karena Kesehatan Adalah Segalanya



Karena ketika kita sehat, kita mampu melakukan segalanya yang kita inginkan, mimpi-mimpi yang sudah kita tuliskan, bisa berkumpul dengan komunitas, bisa mengadakan kegitan-kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak.

Mboke (panggilan dikosan) jadi sering masak ya, sekarang? Kayaknya habis sakit kemarin jadi sering masak.

Lebay memang dapet teguran kaya gitu aja langsung baper pengen posting di blog. Memang kemarin sempet tumbang, sampai sekarang juga masih dalam pemantauan dokter dan harus banget perhatiin asupan yang masuk ke tubuh. Memang dasar watak yang terlalu cuek dan keras. Cueknya karena selalu menganggap semuanya baik-baik aja (menyepelekan hal kecil) yang imbasnya malah jadi besar. Dan keras yang belagak menguatkan diri padahal rapuh (hatinya eak), badan yang kerasa sudah rapuh tetep aja dipaksa buat ngelakuin ini itu yang sebenernya engga harus selesai waktu itu juga, ada yang pernah bilang aku terlalu ngoyo.

Penyakit ini sebenarnya sudah ada di tubuh ini dari 6 tahun silam, bersyukur waktu itu bisa disembuhkan dengan obat dan asupan makanan yang baik. Pertama tahu kena penyakit ini, yang aku rasa bener-bener pengen putus asa aja, udah mau berhenti hidup aja. Engga bisa bayangin sebulan sekali harus ditranfusi darah. Aku adalah orang yang engga pernah mau keliatan sakit di depan orang lain (baca : engga pernah mau kelihatan lemah, udah gitu aja). Bersyukur waktu itu bisa dipacu obat dan dipacu semangatnya sama seseorang (yang sekarang udah engga ada, eakkk).

Kebiasaan jelek kaya makan terlambat, engga perhatian sama asupan gizi yang dimakan, tidur larut, terlalu banyak mikirin hal-hal yang engga penting. Nah, ati-ati buat yang udah punya hobby kaya gini, gejala menuju pola hidup yang engga baik sudah mulai menyerang anda. Walhasil ini nih jenis-jenis penyakit yang bakal kamu idap ada maagh, thypus, liver, vertigo. Kalo pola hidup yang kurang sehat keterusan sampe temen-temen tua, yang menyusul adalah stroke, jantung, penyumbatan pembuluh darah. Ditambah nih, yang suka konsumsi rokok sama alkohol, ati-ati aja yaa. Tunggu waktunya. Apalagi jarang olahraga. Complete banget itu toxic ngumpul di darah semua, meskipun tubuh kita melakukan ekskresi setiap harinya, proses itu tidak cukup mengeluarkan semua toxic yang ada di dalam tubuh karena kebiasaan hidup yang salah yang jadi langganan setiap hari.

Intinya sih, kenapa penyakit ini bisa muncul lagi karena pola hidup yang salah dan stress karena banyak banget hal yang dipikir (doang) tanpa dicarikan solusi. Karena jujur aja engga menemuka orang-orang yang bisa diajak menacari solusi (baca masih kurang percaya sama orang baru). Sebagian besar dari 24 jam sehari aku habiskan diluar, hidup serasa diatas motor terus karena harus moving kesana-kemari. Setelah aku evaluasi diri juga (dengan merenung, kadang melamun), mungkin terlalu banyak tanggung jawab yang aku ambil, karena dibilangin orang engga mempan, yasudah Allah yang mbilangin perantaranya lewat tubuh ini deh.
  1.  Kuliah
Sebuah tanggung jawab kita yang besar banget (tapi aku sepelekan). Seolah-olah kuliah Cuma memenuhi tanggung jawab sama orang tua. Padahal musti temen-temen ketahui bahwa tanggung jawab seseorang yang menyandang label mahasiswa besar terhadap bangsanya. Tidak semua orang bisa berkuliah, karena jumlah mahasiswa di Indonesia hanya sekitar 22 juta jiwa saja. Itu berarti 1 orang mahasiswa bertanggung jawab terhadap 100 orang jiwa di negara ini. (ya elah berat amat bahasan lo, ya terserah ini tanggung jawab kok cuma ngingetin)

Kenapa kita bertanggung jawab terhadap masyarakat? Jelas lah. Mahasiswa, terutama yang sekarang ada di PTN kalian hutang sama masyarkat Indonesia. 1 mahasisa yang duduk di bangku kuliah menghabiskan dana sekitar 15 juta setiap semesternya, nah sebagian ditopang sama dana APBN negara yang 67%nya dari dana pajak (lo tau ngga pajak mungutnya dari sapa? Dari masyarakat yang terkena wajib pajak). Karena saya adalah korban pertama dari kebijakan UKT, maka saya akan menjelaskan dengan sistem UKT. Katakan saya mendapat UKT 3 juta yang dibebankan setiap semester, itu artinya sisa UKT yang engga saya taggung siapa yang nanggung? Jelas pake uang negara yang asalnya dari masyarakat. Analoginya gitu sih, katanya. Kalo yang di PT swasta masih belum baca kebijakannya, mungkin berbeda antara perguruan tinggi satu denga yang lain.

Hal-hal kaya gini suka saya pikirin juga, dan kadang cuma dipikir. Saya minta maaf sama bapak ibu dan masyarakat Indonesia karena saya pernah menyia-nyiakan 2 semester dalam studi saya dengan terlena akan virus merah jambu dan keterlibatan saya dalam komunitas yang terlalu banyak.

2. Komunitas dan Organisasi

Organisasi itu bagus. Bagus banget. Kalo yang saya dapet sih jadi tahu karakter asli saya yang suka nunda pekerjaan, panikan, ngga bisa fokus, kurang disiplin, dan mental wacana. Nah, itu sebagian dari keburukan saya yang semoga masih bisa diubah dengan latihan manajemen diri biar lebih baik.

Bisa dibilang saya ini penggila organisasi dari jaman SD kali ya, karena saya pengen terlibat di banyak hal. Mimpi saya banyak, untuk bisa bermanaat buat orang lain nah salah satu caranya, saya rasa adalah dengan ikut organisasi. Karena banyak organisasi/komunitas yang bersentuhan langsung dengan objek yang dituju.
Saya bener-bener minta maaf dengan banyak banget organisasi dan komunitas yang sudah saya ikuti, belakangan ini saya harus fokus menguatkan base (badan ini) jadi jarang sering terlibat.
a.       Untuk temen-temen Sospol BEM Undip 2015 saya tahu mungkinkehadiran saya sangat diharapkan diantara kalian. Untuk mengkondisikan inernal kita yang mungkin masih sangat perlu bahan perekat. Saya mohon maaf karena masih sangat sedikit usaha yang bisa saya lakukan untuk kalian semua, untuk masyarakat Semarang, dan untuk Indonesia.
b.      Temen-temen Kresna Youth Peace Generation, menjadi aktivis soicial adalah salah satu mimpi terbesar saya, jalan saya diridhoi Allah dengan mengarahkan jalan hidup saya salah satunya bisa bergabung dengan orang-orang yang punya empaty besar seperti kalian. Mohon maaf jika saya belakangan ini jarang muncul di group atapun pertemuan rutin (gathering).
c.       Fresh Marketers Freshasan
Geng tercintaku, tercantikku, terseterongku yang baru kutemukan beberapa minggu yang lalu (di awal kambuhnya sakitku). Uni, Adel, Rista, Rina, Firhat, Ike dan Mas Hasan tim marketing yang memberikan aku gambaran bahwa kalau pengen sesuatu kita harus berusaha keras. Maafkan aku, kalian sedang bekerja keras diluar sana, sementara aku masih harus sibuk sendiri sama badanku.
d.      Komunitas Berbagi Nasi Semarang
Ini komunitas luar biasa, aku uma baru dateng sekali. Tapi, kehangatan dari kegiatan kalian bener-bener muncul. Mungkin karena orang-orang yang ada disini ngelakuin kegiatannya bener-bener ikhlas, tulus, tanpa motif eksistensi apa-apa jadi menular kesemua yang pernah ikutan acara ini. Makasih pernah mengajarkan saya arti berbagi, dan mohon maaf buat Mas Hisyam dkk, saya belum bisa ikut lagi, karena masih harus berhemat tenaga.


Saya, kita, engga pernah tahu kapan sang malaikat mau kan menjemput kita. Itulah kenapa prinsip saya, ingin bermanfaat setiap detiknya. Saya tidak pernah tahu apakah timbangan kebaikan saya sudah cukup menutup dosa-dosa kemaksiatan yang sudah saya perbuat. Sedari kecil sudah akrab dengan obat, membuat saya takut besok saya sudah tidak ada di dunia ini dan belum ada kenangan apa-apa yang bisa saya berikan, dan bekal yang saya bawa masih kosong. Saya bukan manusia bersih, bukan manusia berhati malaikat. Dan mungkin tidak patut untuk bereramah lala lili lulu. Yang saya tahu, dari apa yang sudah saya lalui saya belajar banyak sekali hal. Dari orang-orang yang pernah saya jumpai di hidup saya, banyak sekali hal yang saya dapatkan dari masing-masingnya.


Sekarang fokus saya memperbaiki kualitas hidup, baik secara jasmani dan rohani mudah-mudahan istiqomah. Mohon doanya untuk semua.
Petikan kata untuk menutup artikel yang kurang penting ini,

“Manusia suka lalai dengan dua hal dalam hidupnya, yaitu kesehatan dan waktu luangnya. Sudahkan saat sehat kau melakukan hal bermanfaat? Dan sudahkan waktu luangmu dimanfaatkan untuk hal positif?”


Salam,
ashamuba

Yang membaa artikel ini, jika ada masukan, saran, kritik silahkan tinggalkan komentar dibawah, saya akan sangat terbuka dan senang. :)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Haru mbok, huhu. Masukan & kritik buat diri sendiri dulu aja deh, buat orang lain next time kali yak

Unknown mengatakan...

Weew Mashun, haru juga ada yang baca postingan di blog abal-abal ini wkwk. Iyap, bener mungkin harus mbenerin diri sendiri dulu. Timakaciw sudah mlipir dan komentar di blog akooh haha