Di era
sekarang, tuntutan profesionalitas kerja diuji dengan kecerdasan sumber daya
manusia untuk melakukan beberapa kegiatan dalam satu waktu. Dimana waktu seakan
menjadi sangat berharga. Satu menit saja keterlambatan bisa berujung fatal
untuk kelangsungan hidupnya bahkan kelangsungan hidup orang banyak. Pengambilan
keputusan juga dituntut cepat, tentunya tetap dengan analisis yang cerdas dan
cadas dalam membaca peluang di masa yang akan datang. Kesalahan dalam
menentukan pilihan bisa menimbulkan penyesalan yang luar biasa ketika sadar
akan keputusan yang salah.
Hal ini sering
menjadi pemicu stress bagi usia-usia produktif yang sedang on fire dalam melahirkan karya yang prestatif dan gemilang. Tidak jarang
di ujung karier yang gemilang bisa terjadi kemerosotan karier dan berbalik 180
derajat karena ada kesalahan dalam menentukan prioritas pilihan. Pressure dan
tekanan yang tinggi dapat menimbulkan stress sampai depresi karena manajemen
streess yang kurang baik.
Mahasiswa yang
bisa dibilang sebagai kaum akademsi yang terkadang lebih mengedepankan sisi
idealis mereka, tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam manajemen stress.
Biasanya dikarenakan atmosfer lingkungan yang berbeda dengan ketika duduk di
bangku sekolah, orang-orang yang berbeda, dan tekanan yang semakin tinggi. Bagaimana
menyikapi hal ini?
Dalam menempuh masa-masa masa ini
ketrampilan mengatur diri sedang di uji. Kehidupan mahasiswa adalah kehidupan
semi atmosfer kerja nantinya setelah lulus. Beberapa tips mugkin bisa
diaplikasikan untuk mengatur jadwal dan membagi kegiatan-kegiatan seperti
kuliah, organisasi, hobby, membaca, bahkan blogging sekalipun menempatkannya
pada waktu-waktu yang tepat. Ada dua cara yaitu donat waktu dan tabel prioitas
disini. Tabel prioritas adalah tabel-tabel yang berisi tentang target-target
atau capaian yang hendak dilampaui dalam jangka waktu panjang maupun pendek. Sedangkan
donat waktu adalah donat yang terdapat waktu dalam sehari yaitu 24 jam, dan
kita tinggal membagi-bagi donat itu menjadi beberapa potong, dan setiap potong
menjadi kegiatan-kegiatan yang akan kita capai hari itu. Dapat pula menggunakan
Piramida Pengorbanan, yaitu sebuah piramida yang di dalamnya ada target jangka
panjang yang akan dicapai, disertai hal-hal yang harus dilakukan (usaha-usaha)
dan apa yang tidak harus dikerjakan (hal yang harus ditinggalkan/dihindari).
Ketiga jalan
itu tabel target, donat waktu, dan piramida pengorbanan jika dikombinasikan
satu sama lain akan saling melengkapi dalam mencapai target yang sudah
direncanakan.
Buatlah list
target yang akan dicapai dalam satu tahun. Tentukan target berdasarkan
prioritas target-terget tersebut. Klasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi,
contohnya sangat penting, kurang penting, mendesak, dan kurang mendesak.
Dalam mengejar
target-target itu, bisa menggunakan piramida pengorbanan. Dengan cara buatlah satu
piramida untuk satu target yang akan dicapai. Bagi piramida menjadi empat
bagian dengan garis horizontal. Letakkan target pada kolom piramida yg paling
atas. Sementara kolom-kolom di bawahnya digunakan untuk menuliskan hal-hal yg
harus dilakukan untuk mengejar target tersebut, apa yang harus dikorbankan
(target harian) dan hukuman untuk diri sendiri apabila target-target harian
atau mingguan tidak dapat terlaksana.
Selanjutnya,
agar lebih terarah letakkan waktu-waktu sepanjang hari ke dalam donat waktu. Tentunya
tidak melupakan target-target harian yang harus diletakkan pada setiap donat
waktu.
Manajemen waktu
yang baik, akan mengurangi tingkat stress karena deadline yang menumpuk-numpuk
apabila sering ngabaikan waktu dan terlalu mentolerir diri sendiri untuk
menunda sesuatu hal. Membiasakan disiplin pada diri sendiri memang sulit karena
musuh terbesar dalam hidup ini adalah melawwan diri sendiri untuk menuruti hawa
nafsu. Semoga bermanfaat! :)
“Setiap detik yang kita lewati tidak
dapat kita putar kembali. Setiap keputusan yang kita ambil dalam memanfaatkan
waktu yang kita miliki mengantarkan kita pada tujuan yang telah kita canangkan.
Itulah modal dasar dalam menggapai kesuksesan kita.”
“Orang-orang yang pandai [alkays] adalah yang menghisab [mengevaluasi] dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan, orang yang bodoh adalah yang sering mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.”